Apa Itu Ihram dalam Ibadah Haji, dan Bagaimana Caranya?
Dalam pelaksanaannya, para jemaah haji pasti tidak asing dengan ihram. Ihram merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah haji yang menjadi tahap awal bagi para jemaah untuk memasuki keadaan suci dan menjalankan serangkaian ritual ibadah.
Dalam konteks ibadah haji, pengertian ihram tidak hanya terbatas pada penggunaan pakaian khusus, tetapi juga mencakup niat, larangan-larangan tertentu, serta pelaksanaan amalan-amalan sunah.
Pengertian Ihram
Tidak hanya dalam ibadah haji, ihram termasuk salah satu rukun yang harus dijalankan saat kamu ibadah umrah. Lantas, apa arti ihram dalam pengertian yang sebenarnya?
Ihram berasal dari bahasa Arab yang berarti "memasuki keadaan suci". Dalam ibadah haji, ihram mengacu pada kondisi atau keadaan khusus yang diwajibkan bagi setiap jemaah sebelum memasuki Miqat (batas masuknya jemaah haji ke Tanah Suci).
Setelah jemaah mengucapkan niat ihram itu berarti Ia telah mulai melaksanakan, mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku selama pelaksanaan ibadah haji. Selain memakai pakaian khusus, ihram juga mencakup niat yang tulus, larangan-larangan tertentu, serta pelaksanaan amalan-amalan sunah.
Apabila jemaah tidak melaksanakan ihram dengan sempurna, maka Ia akan mendapatkan dam atau denda yang harus ditunaikan.
Tata Cara Ihram
Tata cara ihram dalam ibadah haji merupakan langkah-langkah yang harus diikuti oleh setiap jemaah sebelum memasuki Miqat untuk menjalankan ibadah haji maupun umrah. Berikut adalah tata cara ihram dalam ibadah haji:
- Sebelum memasuki ihram, seorang muslim harus membuat niat yang tulus dan ikhlas untuk melaksanakan ibadah haji sesuai wilayah miqat yang sudah ditentukan. Misalnya bagi jemaah Indonesia dimulai dari Jeddah.
- Persiapkan diri secara fisik dan mental sebelum memasuki ihram, termasuk membersihkan diri, memotong kuku, mencukur kumis, mencukur bulu ketiak dan kemaluan, dan mandi junub bagi wanita yang haid dan nifas, mengenakan pakaian yang bersih, dan memastikan kesiapan diri untuk menjalankan ibadah dengan baik.
- Mengenakan pakaian ihram berwarna putih menandai awal dari keadaan suci yang wajib dipenuhi selama menjalankan ibadah haji atau umrah, dan berikut ketentuannya:
- Bagi laki-laki, mengenakan pakaian ihram terdiri dari dua lembar kain putih yang tidak dijahit. Satu lembar kain diletakkan di bagian bawah (sarung) dan satu lembar lagi di bagian atas (selendang).
- Sedangkan untuk perempuan, diperbolehkan mengenakan pakaian yang syar'i yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
- Menunaikan sholat sunnah ihram dua rakaat. Rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dan Al-Kafirun. Rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlas.
- Berangkat menuju Mekkah.
- Membaca niat ihram. Niat ini biasanya dibacakan dalam hati secara sungguh-sungguh untuk menjalankan ibadah haji atau umrah.
- Setelah membaca niat ihram, jemaah harus segera mengucapkan talbiyah. Talbiyah adalah ungkapan niat dan kesediaan untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah. Talbiyah ini diucapkan secara berulang-ulang dengan penuh kesungguhan dan kesadaran.
- Usai mengucapkan talbiyah, jemaah melanjutkan rangkaian ibadah dan menjaga larangan-larangan selama ihram.
Sunah dan Larangan Ihram
Dalam pelaksanaannya terdapat sunah dan larangan ihram yang harus diperhatikan jemaah haji, di antaranya
Sunah Ihram
- Sebelum memasuki ihram, disarankan bagi jemaah untuk mandi wajib atau mandi ihram untuk membersihkan diri dari kotoran.
- Kenakan wangi-wangian di sekitar kepala atau badan. Meskipun diharamkan menggunakan wangi-wangian setelah memasuki ihram, disarankan untuk mandi dan menggunakan wangi-wangian sebelum memasuki keadaan ihram. Hal ini membantu jemaah merasa segar dan bersih sebelum memasuki ibadah haji.
- Sebelum memasuki keadaan ihram, dianjurkan bagi jemaah untuk berdoa memohon perlindungan, petunjuk, dan keberkahan dari Allah SWT.
- Mengenakan pakaian ihram di tempat-tempat yang disunahkan, seperti di rumah atau hotel sebelum pergi ke Miqat.
- Mengucapkan talbiyah dengan khusyuk dan penuh kesadaran.
- Perbanyak zikir, doa, dan ibadah lainnya selama keadaan ihram.
Larang-larangan Ihram
Selama berada dalam keadaan ihram, terdapat larangan-larangan tertentu yang harus dihindari oleh jemaah haji yang bertujuan untuk menjaga kesucian dan khusyuk dalam menjalankan ibadah, seperti berikut:
- Mencukur atau memotong rambut di seluruh tubuh, baik itu rambut kepala, janggut, kumis, atau bulu-bulu tubuh lainnya.
- Memotong kuku selama berada dalam keadaan ihram.
- Melakukan hubungan suami istri. Larangan ini berlaku baik untuk jemaah yang sedang dalam perjalanan menuju Tanah Suci maupun ketika sudah berada di sana.
- Menggunakan parfum atau wangi-wangian lainnya selama berada dalam keadaan ihram.
- Berburu atau menangkap binatang.
- Membuat perjanjian nikah atau menikahkan orang lain selama dalam keadaan ihram.
- Mengenakan pakaian yang terdapat jahitannya bagi laki-laki.
Ihram merupakan suatu keadaan yang sakral dalam ibadah haji maupun umrah. Dengan memasuki keadaan ihram, seorang muslim diharapkan dapat membersihkan diri secara fisik, mental, dan spiritual untuk memasuki rumah Allah dengan hati yang suci dan tulus ikhlas ketika menjalankan ibadah.