Apa Itu Monkeypox (Cacar Monyet)? Kenali Gejala dan Cara Penularannya
Pemerintah Indonesia mengumumkan kasus cacar monyet atau yang dikenal dengan Monkeypox telah terkonfirmasi masuk ke Indonesia. Melansir dari halaman Kementerian Kesehatan, kasus ini pertama kali ditemukan di bulan Agustus pada tubuh seorang laki-laki berusia 27 tahun yang memiliki riwayat perjalanan ke beberapa negara seperti Belanda, Swiss, Belgia, dan Prancis.
Update terbaru hingga Selasa, 31 Oktober 2023 sudah ditemukan 24 kasus cacar monyet di Indonesia. Beberapa kasus cacar monyet terkonfirmasi berasal dari Jakarta dan temuan 1 kasus di Bandung, Jawa Barat.
Apa Itu Monkeypox atau Cacar Monyet?
Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang diakibatkan oleh Monkeypox Virus (MPVX). Virus ini termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae, dan penularannya melalui binatang tetapi gejalanya lebih ringan.
Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark, wabah penyakit mirip cacar menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini dikenal sebagai Monkeypox atau cacar monyet.
Kasus cacar monyet pada manusia pertama kali diketahui pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah. Sejak saat ini, penyakit ini dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat seperti : Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.
Bagaimana Cara Penularan Monkeypox?
Cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, terutama hewan pengerat, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi oleh virus.
Virus ini bahkan dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin. Virus cacar monyet dikabarkan dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi, serta konsumsi daging hewan liar yang sudah terinfeksi.
Selain itu, penularan virus cacar monyet juga dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, cairan tubuh dari orang yang terinfeksi atau bahan yang menyentuh cairan atau luka tubuh.
Beberapa sumber menyatakan, virus ini dapat menular melalui kontak seksual dengan orang yang sudah terinfeksi.
Gejala Monkeyppox
Gejala cacar monyet pada manusia memiliki kemiripan dengan gejala cacar air tetapi cenderung lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), sakit punggung, astenia (kelemahan tubuh), dan lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh).
Perbedaan utama antara cacar monyet dan cacar air adalah pada cacar monyet terdapat pembengkakan kelenjar getah bening yang ditandai dengan adanya benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan, sedangkan hal ini tidak terjadi pada cacar air.
Masa inkubasi virus ini biasanya berlangsung 6 hingga 13 hari, namun ada pula yang baru muncul pada 5-21 hari. Gejala awal dapat berlangsung selama 1-3 hari atau lebih lama setelah muncul demam.
Penderita akan mengalami ruam yang dimulai pada bagian wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lain seperti lengan dan tungkai. Ruam yang muncul tersebut akan seperti bintil berisi carian nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian akan menyebabkan borok di permukaan kulit.
Meski telah masuk ke Indonesia, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati. Jika mendapati gejala atau tanda baik pada diri atau orang di sekitar kamu, pastikan untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat agar dapat penanganan dengan tepat.
WHO. Mpox (monkeypox). https://www.who.int/health-topics/monkeypox
CDC. About Mpox. https://www.cdc.gov/poxvirus/mpox/about/index.html
CDC. Signs & Symptoms. https://www.cdc.gov/poxvirus/mpox/symptoms/index.html