Apa Itu Mycoplasma Pneumonia? Kenali Gejala, Penyebab, dan Perawatan

Berita mengenai pneumonia tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Sempat menghebohkan karena banyaknya korban yang berjatuhan di China, kasus yang mayoritas menyerang anak-anak ini dikabarkan telah masuk ke Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi mengumumkan adanya temuan 6 kasus mycoplasma pneumonia di Indonesia. Kabar baiknya seluruh pasien telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan.

Hal ini tentunya membuat banyak orang tua khawatir akan kondisi kesehatan buah hati. Namun sebelum panik, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu apa itu pneumonia yang diduga jadi pemicu wabah misterius di Negeri Tirai Bambu.

Apakah pneumonia biasa dan mycoplasma pneumonia sama? Apa saja gejala dan bagaimana cara mengobatinya? Mari simak ulasannya di bawah ini.

Apa Itu Mycoplasma Pneumonia?

Image source: Freepik/Benzoix

Pneumonia atau paru-paru basah adalah suatu kondisi di mana salah satu atau kedua paru-paru mengalami peradangan. Peradangan ini mengakibatkan alveolus (kantong udara) terisi oleh cairan atau nanah, sehingga menyebabkan batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas. Berbagai organisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur, dapat menyebabkan pneumonia.

Tingkat keparahan pneumonia dapat berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa. Penyakit ini paling serius terjadi pada bayi dan anak kecil, orang berusia 65 tahun ke atas, dan orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Lalu Apa Itu Mycoplasma Pneumonia?

Mycoplasma pneumonia yang disebut juga dengan "Walking Pneumonia" merupakan penyakit pernafasan yang disebabkan oleh Mycoplasma Pneumoniae, organisme mikroskopis yang berhubungan dengan bakteri. Bakteri ini dapat bertahan di hidung dan tenggorokan tanpa membuat yang terinfeksi sakit, namun seseorang dapat terkena pneumonia jika bakteri menyebar ke paru-paru.

Perlu kamu tahu, jika mycoplasma pneumonia bukanlah jenis bakteri baru. Bakteri ini merupakan kuman yang paling sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan, terutama sebelum pandemi Covid-19.

Apakah Mycoplasma Pneumonia menular?

Mycoplasma pneumonia bisa menyebar melalui percikan liur di udara dari seseorang yang telah terinfeksi ketika mereka batuk atau bersin, dan kontak berkepanjangan dengan seseorang yang terinfeksi diperkirakan juga memicu terjadinya penularan.

Masa penularan penyakit ini akan berlangsung selama kurang lebih 10 hari atau terkadang bisa lebih lama. Infeksi akan meningkat dan lebih mudah terjadi di area yang ramai orang, seperti sekolah, kampus, kantor, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya.

Gejala Mycoplasma Pneumonia

Image source: Freepik/Freepik

Dari segi karakteristik kondisi pasien yang terinfeksi mycoplasma cenderung lebih ringan dibandingkan pneumonia biasa atau pneumonia topikal. Begitu terinfeksi, gejala biasanya muncul setelah 1 hingga 4 minggu.

Gejala yang paling umum pneumonia biasanya meliputi:

  • Sakit tenggorokan
  • Kelelahan
  • Deman
  • Nyeri dada
  • Batuk-batuk yang memburuk secara perlahan dan dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
  • Sakit kepala

Anak usia di bawah 5 tahun yang terinfeksi mycoplasma pneumonia mungkin mengalami gejala yang berbeda dengan orang dewasa. Sebaliknya, mereka mungkin mengalami gejala seperti flu biasanya mulai dari:

  • Bersin
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Sakit tenggorokan
  • Mata berair
  • Mengi atau bengek
  • Muntah
  • Diare

Orang yang Berisiko

Infeksi Mycoplasma pneumoniae paling sering terjadi pada orang dewasa dan anak-anak usia sekolah, namun tidak memungkinkan dapat menyerang siapa saja. Orang yang tinggal dan bekerja di lingkungan ramai mempunyai risiko terinfeksi yang lebih tinggi.

Sementara kategori orang yang berisiko tinggi adalah mereka yang pulih dari penyakit pernapasan atau dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Perawatan Mycoplasma Pneumonia

Image source: Freepik/Gpoinstudio

Perawatan infeksi akibat bakteri ini tergantung pada tingkat keparahan dan gejala. Kebanyakan para pasien akan sembuh dengan sendirinya.

Jika gejala yang dirasakan ringan, perbanyak minum air putih untuk mengencerkan dahak di tenggorokan, konsumsi obat pereda nyeri, istirahat dan tidur yang cukup, serta hindari polusi udara. Tetapi dalam beberapa kasus, apabila gejala yang diidap berat, pasien memerlukan penanganan dari dokter.

Karena penyakit ini disebabkan oleh bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik. Ada beberapa jenis antibiotik yang tersedia untuk mengobati pneumonia yang disebabkan oleh bakteri mycoplasma dan pemberian antibiotik bergantung pada kondisi serta usia pasien.

Komplikasi

Meskipun mycoplasma pneumoniae biasanya menyebabkan infeksi ringan, komplikasi parah dapat terjadi sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit. Infeksi ini dapat menyebabkan atau memperburuk komplikasi seperti:

  • Pneumonia yang serius
  • Serangan asma atau gejala asma baru
  • Ensefalitis (pembengkakan otak)
  • Anemia hemolitik (terlalu sedikit sel darah merah, yang berarti lebih sedikit sel untuk mengantarkan oksigen ke dalam tubuh)
  • Disfungsi ginjal (masalah ginjal)
  • Kelainan kulit seperti sindrom Stevens-Johnson, eritema multiforme, nekrolisis epidermal toksik

Pencegahan Mycoplasma Pneumonia

Image source: Freepik/Prostooleh

Seseorang bisa terinfeksi mycoplasma pneumonia lebih dari satu kali. Meskipun belum ada vaksin untuk mencegahnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melindungi dari dan orang di sekitar kamu, mulai dari:

  • Menggunakan masker ketika berada di area yang ramai.
  • Menutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin.
  • Masukkan tisu bekas tersebut ke dalam keranjang sampah.
  • Jika tidak ada tisu, gunakan lengan atas kamu untuk menutupi area mulut dan hidung ketika batuk maupun bersin.
  • Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik.
  • Jika sabun tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
  • Pastikan ventilasi rumah dalam keadaan baik dan tercukupi untuk sirkulasi udara.
  • Bersihkan mainan atau barang yang sering digunakan oleh anak secara rutin.

Itulah beberapa hal yang perlu kamu tahu perihal mycoplasma pneumonia. Tidak perlu panik secara berlebih. Jaga kesehatan dengan memakai masker, bawa botol minum sendiri, dan jika perlu pasang dehumidifier di rumah untuk menjaga kualitas udara. Yuk, jaga kesehatan diri dan orang di sekitarmu.


Sumber:

CDC. Mycoplasma pneumoniae Infections. https://www.cdc.gov/pneumonia/atypical/mycoplasma/index.html


Sehat Negeriku. Mycoplasma Pneumoniae Ditemukan di Indonesia. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20231206/1044400/mycoplasma-pneumoniae-ditemukan-di-indonesia/


Health. Mycoplasma Infection (walking pneumonia, atypical pneumonia). https://www.health.ny.gov/diseases/communicable/mycoplasma/fact_sheet.htm


NBC News. What is mycoplasma pneumonia, the illness driving an outbreak in Ohio?. https://www.nbcnews.com/health/health-news/mycoplasma-pneumonia-illness-outbreak-china-denmark-ohio-what-know-rcna127372

Mayo Clinic. Pneumonia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204