5 Cara Menyikapi Masa Pubertas pada Remaja dengan Tepat
Cara mengatasi masa pubertas pada remaja ini bisa diterapkan untuk membantu anak melewatinya dengan mudah dan menyenangkan.
Memasuki usia belasan tahun, anak akan mulai berhadapan dengan fase pubertas. Pada fase ini ia akan berhadapan dengan banyak perubahan yang mungkin bisa membuatnya merasa bingung atau tak nyaman.
Meski jadi proses alami yang wajar, sebagai orang tua kita perlu memberi pendampingan intens agar anak dapat melalui fase-fase ini dengan mudah dan menyenangkan. Mulai dari persiapan fisik hingga mental, yuk, beberapa cara menyikapi masa remaja berikut ini!
Cara Menyikapi Masa Pubertas pada Remaja
Cara menyikapi masa pubertas pada remaja memang tidak mudah dan cenderung menantang. Perubahan suasana hati, emosi, dan fisik yang cepat bisa membuat banyak orang tua kewalahan saat menghadapinya.
Namun, kamu tetap bisa membantu mereka melewati fase ini dan menjadi orang yang selalu ada untuk mereka. Berikut beberapa cara menyikapi masa pubertas pada remaja yang dapat dilakukan sebagai orang tua.
1. Jadi Teman dan Pendengar yang Baik
Pada masa pubertas, remaja mengalami banyak perubahan asing yang bisa mempengaruhi cara berpikir mereka. Hal ini membuat ia akan banyak bertanya tentang hal atau perasaan baru yang muncul.
Sebagai orang tua, pastikan kamu menemani dan ada bersama mereka. Jawab pertanyaan anak dengan bahasa yang mudah dimengerti. Ingat bahwa ini adalah kali pertama mereka merasakan semua perubahan ini.
Memberi anak ruang untuk sendiri dan menenangkan diri juga jadi salah satu cara menyikapi masa pubertas yang dapat kamu berikan. Pasalnya pada fase ini emosi dan suasana hati anak dapat berubah dengan cepat.
Meski terlihat sederhana, nyatanya perubahan ini dapat membuat mereka merasa lelah. Kenali tanda perubahan emosi pada anak dan biarkan anak beristirahat. Hal paling penting yang tak boleh dilupakan adalah mengatakan bahwa kamu selalu ada dan siap mendengarkan cerita mereka.
2. Siapkan Anak untuk Menerima Perubahan Fisik
Perubahan yang paling mencolok saat anak memasuki fase pubertas ada pada bentuk fisik.
Pada anak laki-laki, fase ini ditandai dengan tumbuhnya jakun, kumis, janggut, dan suara yang semakin berat. Sedangkan pada anak perempuan ditandai dengan tumbuhnya payudara dan pinggul.
Perubahan yang ekstrim ini dapat membuat beberapa anak merasa asing dengan tubuhnya sendiri. Akibatnya banyak anak kehilangan masa percaya diri pada di awal masa pubertas.
Cara menyikapi masa pubertas yang bisa kamu lakukan adalah memberitahu anak jika perubahan ini adalah hal normal yang terjadi pada semua orang.
Cukupi semua kebutuhan anak, terutama soal pakaian, agar ia dapat beraktivitas dengan nyaman. Khusus untuk remaja perempuan, pastikan kamu membantu mereka untuk memilih bra yang pas dan nyaman.
3. Beri Pemahaman tentang Masalah Jerawat
Selain perubahan emosi dan fisik, perubahan lain yang dialami para remaja adalah munculnya jerawat pada wajah dan bagian tubuh lainnya.
Jerawat disebabkan karena infeksi bakteri atau jamur pada kelenjar keringat. Pada fase pubertas, produksi kelenjar keringat pada tubuh meningkat yang membuat jerawat semakin mudah muncul.
Tak hanya itu, belum seimbangnya kadar hormon estrogen dan testosteron pada tubuh juga memungkinkan munculnya jerawat hormonal yang berukuran besar dan sakit saat disentuh.
Cara menyikapi masa pubertas yang bisa kamu lakukan adalah mengajari anak untuk mulai rajin mencuci wajah secara rutin 2 kali sehari. Selain itu, beri tahu mereka untuk tidak memegang atau memencet jerawat karena dapat meninggalkan bekas.
Jika masalah ini tak kunjung sembuh dan jerawat semakin menyebar, tak ada salahnya meminta bantuan pada dokter spesialis kulit dan kelamin yang sudah ahli dibidang ini.
4. Ajari untuk Menjaga Kebersihan Diri
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pada masa pubertas, kelenjar keringat pada tubuh akan bekerja ekstra untuk menghasilkan lebih banyak minyak. Hal ini membuat anak mudah berkeringat dan dapat menyebabkan bau badan.
Untuk mengatasi masalah ini, ajarkan anak untuk mandi secara teratur dua kali sehari atau setelah melakukan aktivitas berat. Menggunakan deodoran atau tawas sebelum beraktivitas juga dapat membantu mengurangi bau badan yang mengganggu.
Beri contoh remaja laki-laki bagaimana cara mencukur kumis dan jenggot agar tetap terlihat rapi. Sedangkan untuk remaja perempuan, ajarkan mereka cara menggunakan dan membersihkan pembalut dengan benar.
5. Kenalkan Cara Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi
Pada dasarnya masa pubertas merupakan tanda telah matangnya organ reproduksi pada anak. Jadi salah satu organ vital pada tubuh, jangan lupa untuk mengenalkan dan mengajarkan mereka cara menjaga kesehatan organ reproduksi.
Pastikan anak mengganti pakaian dalamnya secara rutin untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur.
Khusus untuk remaja perempuan, selalu ingatkan mereka untuk mengganti pembalut setiap empat jam saat menstruasi. Cara ini dilakukan agar area vagina tidak lembap dan terhindar dari resiko iritasi kulit.
Menjelaskan tentang penyakit menular seksual juga menjadi salah satu cara menyikapi masa pubertas yang bisa dilakukan agar anak terhindar dari bahaya seks bebas.
Cara menyikapi masa remaja yang tepat dapat membantu anak melewati masa transisi ini dengan menyenangkan dan penuh percaya diri. Jadilah orang tua yang siap sedia menemani dan menjawab semua pertanyaan mereka.
Semoga artikel ini membantu kamu mendampingi anak yang sedang mengalami masa pubertas, ya!
Sumber:
Better Health. Parenting Children through Puberty and Adolescence. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/Parenting-children-through-puberty
Raising Children Network. Puberty: Helping Pre-teens and Teenagers Handle The Changes. https://raisingchildren.net.au/pre-teens/development/puberty-sexual-development/puberty-helping-your-child