10 Cara Pencegahan DBD di Rumah, Mudah & Ampuh!
Termasuk golongan penyakit mematikan, berikut cara pencegahan DBD di rumah yang bisa kamu lakukan untuk melindungi keluarga. Dijamin mudah dan ampuh!
Saat pergantian musim seperti sekarang, DBD atau Demam Berdarah Dengue jadi penyakit berbahaya yang bisa menyerang semua orang. Meningkatkan populasi nyamuk Aedes Aegypti tentu membuat penularan penyakit ini semakin mudah.
Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat berdampak serius hingga menimbulkan kematian. Tentu kamu tidak ingin diri sendiri atau keluarga terkena penyakit ini bukan? Tak perlu khawatir, karena DBD dapat dicegah secara mandiri.
Penasaran bagaimana cara pencegahan DBD di rumah yang mudah dan ampuh? Simak artikel ini sampai habis, ya!
Cara Pencegahan DBD di Rumah
Cara pencegahan DBD sebenarnya telah digalakkan pemerintah sejak pertengahan tahun 2000. Gerakan ini sebelumnya dikenal sebagai 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur. Namun, selain tiga hal ini terdapat banyak cara pencegahan DBD di rumah yang bisa kamu lakukan.
1. Rutin Menguras Bak Mandi
Bak mandi yang penuh genangan air jadi tempat sempurna bagi nyamuk berkembang biak. Nyamuk akan bertelur di pinggiran bak mandi, kemudian telurnya akan tumbuh dengan memakan mikroorganisme yang ada di dalamnya.
Jika tidak rutin di kuras, bak mandi bisa jadi sarang aneka jenis nyamuk, termasuk nyamuk Aedes Aegypti yang jadi penyebab DBD. Maka cara pencegahan DBD di rumah yang pertama adalah dengan rutin menguras bak mandi.
Bak mandi yang bersih tidak hanya bisa mengurangi resiko penularan DBD, tapi juga menjaga kualitas air agar tetap bersih.
2. Menutup Tempat Penampungan Air
Selain bak mandi, menutup tempat penampungan air juga jadi cara pencegahan DBD yang efektif. Pastikan kamu menutup tempat penampungan air lain seperti ember dan tangki air agar nyamuk tidak bisa berkembang biak di dalamnya.
Selain tempat penampungan air, kamu juga bisa membersihkan genangan air yang ada di teras, taman, dan jalan sekitar rumah. Meski terlihat sederhana, genangan ini merupakan tempat yang cocok bagi nyamuk untuk berkembang.
Bagi yang memiliki kolam ikan, kamu bisa menambahkan insektisida untuk membasmi larva nyamuk yang ada di pinggiran kolam.
3. Pangkas Tanaman Liar
Tanaman hias yang hijau dan rimbun memang bisa membuat rumah lebih asri. Namun, jika tidak dirawat dengan benar juga bisa jadi sarang nyamuk.
Taman yang terlalu penuh dengan banyak rumput dan ilalang bisa meningkatkan kemungkinan bersarangnya nyamuk Aedes Aegypti. Apalagi jika tanaman basah karena hujan atau embun di pagi hari.
Mulailah memangkas tanaman liar yang tumbuh di taman atau pekarangan untuk mencegah penularan DBD. Buat tanah pada taman rata agar tidak ada genangan air saat hujan. Bersihkan pula bagian atas dan dasar pot yang bisa jadi tempat air menggenang.
4. Pasang Obat Nyamuk
Cara pencegahan DBD di rumah yang ampuh selanjutnya adalah dengan memasang obat nyamuk. Kamu bisa memasang obat nyamuk elektrik atau obat nyamuk bakar pada ruangan yang sering digunakan beraktivitas, seperti kamar, ruang tamu, atau ruang keluarga.
Obat nyamuk menggunakan bahan kimia yang dapat membasmi nyamuk dan aman untuk manusia. Kamu bisa menyalakan obat ini di sore hari atau malam hari saat akan menggunakan ruangan.
Selain obat kimia, ada juga lampu nyamuk yang menggunakan sinar UV untuk menarik dan membasmi nyamuk dengan sengatan listrik.
5. Ganti Jenis Tanaman Hias
Meski dapat membuat rumah makin cantik, tanaman hias justru bisa jadi sarang nyamuk. Jika ingin rumah aman dari risiko DBD, kamu dianjurkan mengganti tanaman hias biasa ke tanaman antinyamuk.
Letakkan tanaman ini pada tempat berkumpul atau masuknya nyamuk, seperti sudut ruangan, area pintu, dan sekitar jendela. Kamu juga bisa menanam banyak tanaman antinyamuk di teras atau halaman.
Tak perlu khawatir karena tanaman ini juga punya bentuk yang cantik, seperti bunga geranium (tapak dara), bunga lavender, rosemary, dan banyak lainnya.
6. Pasang Kasa pada Pintu dan Jendela
Cara pencegahan DBD di rumah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah memasang kasa nyamuk atau jaring di pintu dan jendela. Kasa ini memiliki celah super kecil untuk mencegah nyamuk dan serangga lainnya masuk ke dalam rumah.
Kamu bisa memilih aneka bentuk kasa mulai dari kasa lembaran hingga yang dapat dipasang langsung pada pintu. Gunakan pula kelambu nyamuk untuk menutup area kasur sebagai perlindungan tambahan.
7. Gunakan Lotion Antinyamuk
Jika ingin aman dari gigitan nyamuk saat beraktivitas di luar ruangan, kamu bisa menggunakan lotion antinyamuk. Lotion ini memiliki kandungan yang tidak disukai nyamuk sehingga nyamuk enggan menggigit dan mengisap darah kita.
Gunakan lotion ini pada bagian tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian. Aplikasikan lotion antinyamuk secara berulang setiap 3 jam sekali untuk perlindungan maksimal.
8. Fogging
Fogging jadi cara pencegahan DBD paling efektif yang bisa kamu lakukan. Pada dasarnya, fogging punya prinsip yang sama seperti obat nyamuk, yakni dengan menggunakan insektisida untuk membasmi nyamuk dan larvanya. Namun, fogging dilakukan dengan skala besar dan kadar obat yang lebih kuat.
Fogging biasanya dilakukan pada selokan atau area yang biasanya menjadi sarang nyamuk saat musim pancaroba. Selama fogging, kamu dianjurkan untuk membuka pintu dan jendela agar kabut asap berisi obat bisa masuk ke dalam rumah.
Waktu paling tepat untuk melakukan fogging adalah sekitar pukul 05.30-07.30 atau 16.30-18.30 saat nyamuk Aedes Aegypti sedang keluar dari sarang dan aktif mencari mangsa.
9. Hindari Tumpukan dan Gantungan Baju
Meski terlihat sederhana, tumpukan dan baju yang tergantung di dalam ruangan bisa jadi tempat berkumpulnya nyamuk. Hal ini karena bau yang dikeluarkan badan manusia dapat menarik nyamuk untuk hinggap.
Melipat dan menyimpan baju yang tidak digunakan dapat menjadi cara pencegahan DBD yang paling mudah dan efektif. Jika butuh menggantung baju, kamu bisa menggantung satu stel baju bersih untuk digunakan esok hari dan memasukkannya ke keranjang laundry setelah selesai dipakai.
10. Vaksin DBD
Jika sudah melakukan semua cara pencegahan DBD, tapi masih belum yakin dengan keberhasilannya, kamu bisa mencari vaksin DBD. Vaksin ini dapat diberikan pada seseorang berumur 9-45 tahun untuk mencegah tertularnya DBD.
Vaksin DBD tersedia di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit hingga klinik. Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak pemberian 6 bulan. Jadi jangan sampai lupa untuk melakukan dosis ke-2 dan ke-3 agar vaksin dapat melindungi tubuh dengan maksimal.
Cara pencegahan DBD di rumah sangat mudah dilakukan, maka jangan sampai melalaikan cara-caranya. Selain itu, jangan lupa menjaga kesehatan tubuh dengan konsumsi buah dan sayur bernutrisi selama musim pancaroba.