Kebiasaan Bangun Pagi dapat Mengurangi Risiko Depresi

Kebiasaan bangun pagi ternyata dapat mengurangi risiko depresi loh. Mengapa begitu? Simak penjelasannya berikut ini!

Kebiasaan Bangun Pagi dapat Mengurangi Risiko Depresi
Source Image: Unsplash

Dibalik ketidakpastian di zaman seperti sekarang, banyak orang yang mengalami depresi sehingga menjadi orang yang negatif. Seperti pesimis terkait masa depan dan merasa tidak baik di pandangan orang lain. Namun, hal tersebut ternyata dapat dicegah dengan cara bangun pagi. Menjadi morning person atau orang yang punya kebiasaan bangun pagi ternyata dapat menurunkan risiko depresi.

Jurnal JAMA Psychiatry mengatakan dalam sebuah penelitian, bahwa bangun satu jam lebih awal dari biasanya dapat menurunkan risiko depresi sebesar 23 persen. Bangun lebih pagi cenderung membuat seseorang memiliki keseimbangan yang lebih baik. Terutama antara jadwal kerja dan istirahat. Selain itu, apabila Anda bangun lebih pagi maka tubuh akan mendapatkan paparan cahaya matahari lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan kesehatan.

Lantas, bagaimana dengan orang yang terbiasa tidur pagi? Hal ini tentu saja tidak baik karena dapat menyebabkan emosi tidak stabil akibat kelelahan, serta dapat menyebabkan perubahan mood yang berdampak pada depresi. Apalagi bagi Anda yang bekerja atau masih sekolah, tidur pagi dapat membuat seseorang tidak dapat berpikir jernih sehingga sangat sulit untuk memecahkan masalah. Bahkan, bagi mereka yang bekerja di industri kreatif, tidur pagi dapat menghambat kreativitas dan produktivitas karena sulit untuk mendapatkan ide.

Dilansir dari CNBC Make it, jika seseorang memiliki jam tidur serupa burung hantu maka akan mengalami depresi lebih tinggi dua kali lipat! Maka dari itu, agar kesehatan mental Anda terjaga, harus dibiasakan untuk bangun pagi dengan cara menjaga waktu istirahat, seperti jangan memaksakan kondisi badan untuk beraktivitas atau melakukan sesuatu saat larut malam. Terkadang, Anda merasa bahwa badan masih sanggup untuk melakukan sesuatu sehingga memaksa untuk mengerjakan revisi atau merapikan data pekerjaan. Padahal yang terjadi, tubuh sudah perlu beristirahat namun alam bawah sadar Anda saja yang meyakini bahwa pekerjaan dapat diselesaikan malam ini sehingga memicu badan untuk beraktivitas di saat waktunya beristirahat.

Kebiasaan bangun pagi memang sulit dilakukan terutama bagi mereka yang kerap bekerja lembur atau shifting. Hal itu terjadi karena jadwal pekerjaan tidak dapat diatur akibat adanya tuntutan untuk selesai sebelum deadline. Alhasil, waktu istirahat digadaikan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Namun, seorang penulis studio sekaligus asisten profesor fisional integratif di University of Colorado, Celine Vetter, menyatakan bahwa terdapat solusi bagi Anda yang memiliki jadwal tidur berantakan karena tuntutan pekerjaan. Caranya dengan membuat cahaya di pagi secerah mungkin dan malam hari dibuat lebih gelap.

Hal ini tidak ada kaitannya dengan lampu yang ada di rumah Anda, melainkan dengan aktivitas pagi yang Anda lakukan. Seperti di pagi hari Anda dapat ke teras dan menikmati kopi agar dapat terpapar sinar matahari, atau melakukan olahraga guna memberikan sinyal kepada tubuh Anda bahwa ini sudah waktunya untuk bangun dan beraktivitas. Cahaya matahari yang cerah dapat menstimulasi tubuh Anda untuk bangun.

Sedangkan pada malam hari, hindari makan cemilan atau ngemil karena dapat mengganggu pencernaan serta merusak jadwal tidur, dan yang paling penting adalah minimalkan penggunaan alat elektronik seperti smartphone, komputer, dan laptop. Karena pancaran blue light yang dihasilkan gadget dapat membuat seseorang mengalami insomnia, serta membuat produksi hormon melatonin menurun sehingga tidak mengantuk.

Hormon melatonin adalah hormon alami dalam tubuh manusia yang mengatur pola tidur, jadi Anda dapat mengetahui kapan waktu terjaga dan kapan waktu beristirahat. Salah satu cara lain agar Anda bangun lebih pagi adalah dengan menyalakan alarm. Anda dapat menggunakan jam alarm agar dapat bangun pagi.

Kenapa menggunakan jam alarm dibanding smartphone? Karena penggunaan smartphone harus diminimalkan, maka sebaiknya smartphone dimatikan saat di malam hari atau dijauhkan dari jangkauan Anda agar dapat fokus untuk beristirahat. Nah, agar Anda dapat terhindar dari depresi maka sebaiknya pola tidur diatur supaya bangun lebih pagi guna menjaga kesehatan Anda secara mental dan fisik.