Mau Jadi Freelancer? Ini yang Harus Kamu Catat!
Menjadi freelancer tak selamanya mudah. Ada juga tantangan yang harus kamu hadapi dan skill yang mumpuni untuk menjadi freelancer. Cek beberapa catatan yang perlu kamu pertimbangkan!
Memiliki pekerjaan lepas atau freelance merupakan idaman sebagian profesional, terutama untuk mereka yang sudah mencicipi dunia corporate maupun startup. Seorang freelancer dapat menentukan tarif jasa yang dikuasai, bekerja tanpa batas-batas waktu, serta tidak mendapat tekanan yang bersifat sosial seperti di lingkungan kerja pada umumnya. Namun, menjadi freelancer tidak sepenuhnya nyaman.
Seiring berkembangnya waktu, tren pekerjaan pun mulai bergeser. Saat ini sudah banyak lowongan-lowongan freelance yang memudahkan freelancer mencari kerja. Tidak menutup kemungkinan, dalam beberapa tahun ke depan budaya kerja kantoran akan terkesan kuno. Hal ini juga didukung dengan munculnya berbagai coworking space, maupun kafe dengan free WiFi. Jika kamu berminat untuk menjadi seorang freelancer, berikut adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan.
1. Mengatur Profit dan Pendapatan Sendiri
Seorang freelancer tidak mengenal kata tunjangan. Biaya-biaya asuransi, BPJS, maupun dana pensiun tidak lagi diurus oleh kantor sehingga kamu harus mempersiapkan diri sebagai lone wolf. Atur waktu kerja sedemikian rupa agar kamu memiliki waktu lebih untuk mengurus BPJS, asuransi, dan lain-lain. Pastikan juga fixed cost dari fasilitas-fasilitas ini tercukupi.
Uang yang masuk pun memiliki jumlah yang sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki. Karena itu, kamu bisa “mengakali” biaya hidup dengan tinggal di daerah yang memiliki UMR kecil. Tingkatkan kualitas proyek yang kamu kerjakan, serta susun strategi pemasaran dan personal branding yang ingin kamu tonjolkan. Dengan begitu, kamu bisa memperoleh upah yang lumayan di setiap proyeknya dan tinggal di daerah yang memiliki biaya hidup kecil di saat yang bersamaan.
2. Jam Kerja Fleksibel
Jam kerja bebas dan fleksibel adalah dambaan semua pekerja full-time. Seorang freelancer dapat mengatur sendiri jam kerja mereka. Namun sebebas-bebasnya freelancer, masih ada request klien yang harus kamu penuhi. Meskipun demikian, kamu bisa menyiasatinya dengan mengatur jumlah proyek yang masuk serta jam kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan deadline.
Kendala yang biasa ditemukan saat bekerja freelance adalah overwork. Seringkali, freelancer mengambil berbagai macam proyek sehingga bekerja lebih dari 8 jam seminggu. Tentu saja, uang yang masuk akan lebih besar. Namun, kamu juga harus perhatikan work-life balance. Ada hal-hal lain yang juga harus kamu lakukan selain mengerjakan proyek seperti mencari klien, melakukan pembukuan, invoicing, dan masih banyak lagi. Manajemen waktu yang baik akan membuat kamu tetap fit untuk menyelesaikan proyek yang ada.
3. Buat Suasana Kerja Ideal di Rumah
Menjadi freelancer berarti lebih sering bekerja di rumah. Oleh karena itu, penting rasanya untuk menata space kerja kamu agar lebih nyaman untuk ditempati. Kursi kantor yang nyaman, meja lipat yang sesuai, hingga lampu RGB bisa kamu gunakan agar suasana kamar atau space kerjamu lebih menarik. Dengan space kerja yang nyaman, kamu pun bisa meningkatkan produktivitas dalam bekerja.
Pertimbangan utama ketika kamu menata space untuk WFH adalah fungsionalitas. Meja dan ruangan yang tertata rapi dapat mencegah mata dan pikiran dari rasa pusing. Warna-warna favoritmu bisa kamu letakkan sebagai dekorasi dan menyegarkan pikiran di kala penat. Bahkan, sekadar menghirup udara segar dan terpapar cahaya matahari bisa membantumu untuk tetap segar dan fokus saat sedang mengerjakan proyek di rumah.
4. Membekali Diri dengan Pelatihan dan Seminar
Meningkatkan kualitas diri (personal development) dengan mengikuti pelatihan dan seminar profesional merupakan suatu keharusan. Personal development dapat mengasah kemampuan yang kamu miliki agar tetap relevan dengan industri yang kamu geluti. Selain itu, personal development dapat menjadi nilai lebih yang membedakanmu dengan freelancer lainnya.
Acara-acara yang bersifat personal development biasanya cenderung mahal, namun bukan berarti acara murah tidak ada sama sekali. Kamu bisa memanfaatkan sosial media untuk bergabung ke komunitas. Tentunya, komunitas yang kamu tuju menawarkan skill set yang sesuai dan memiliki passion yang kurang lebih sama dengan bidang pekerjaanmu.
Memutuskan untuk menempuh jalur freelance memerlukan niat yang kuat. Pola dan gaya hidup akan berubah, tergantung dari cara kerja yang akan kamu terapkan sebagai freelancer. Sangat disarankan sebelum terjun ke dunia freelance, kamu sudah benar-benar memahami konsekuensi dan risikonya. Menjadi seorang freelancer memang berat, namun bisa menjadi langkah yang tepat untuk jenjang karirmu ke depan.