Mengenal Fetal Doppler, Fungsi dan Cara Penggunaannya

Fetal doppler digunakan untuk mendengarkan detak jantung bayi di dalam perut. Alat ini memiliki cara kerja seperti USG.

Mengenal Fetal Doppler, Fungsi dan Cara Penggunaannya
Image Source: Pexels

Apakah kamu pernah mendengar tentang fetal doppler? Mungkin akan terdengar asing bagi kamu yang belum pernah mengalami kehamilan. Fetal doppler familiar di kalangan ibu hamil karena merupakan alat medis yang digunakan untuk mendengarkan detak jantung janin atau calon bayi dalam kandungan.

Fetal doppler umumnya digunakan pada trimester kedua dan ketiga kehamilan setelah detak jantung janin dapat didengar dengan jelas. Alat ini biasanya digunakan oleh tenaga medis seperti dokter atau bidan.

Fetal doppler memiliki cara kerja seperti USG. Cara kerjanya dengan memancarkan gelombang ultrasonik ke dalam tubuh, kemudian diterima kembali oleh sensor dalam alat dan diubah menjadi suara. Suara ini akan memberikan informasi tentang detak jantung janin dan membantu dokter atau bidan dalam memantau kesehatan janin selama kehamilan.

Meski memanfaatkan gelombang ultrasonik, namun tak perlu khawatir adanya radiasi gelombang dari alat ini karena terjamin aman dan tidak berpengaruh pada kesehatan janin.

Penggunaannya tak terbatas hanya dengan dokter atau bidan ketika kontrol kehamilan saja, karena portabel, fetal doppler bisa digunakan sendiri di rumah.

Dengan demikian, sang ibu bisa memantau detak jantung janin secara berkala di rumah tanpa harus pergi ke dokter. Memantau denyut jantung janin sangatlah penting karena bisa menjadi indikator sang calon bayi dalam keadaan sehat atau tidak saat di kandungan.

Normalnya, denyut jantung janin sudah mulai berdetak ketika usianya sudah 6 minggu dan jumlah denyut jantungnya akan bertambah seiring bertambahnya usia kehamilan. Di usia 6 minggu, denyut jantung yang normal adalah 90 hingga 110 denyut per menit (dpm). Memasuki 9 minggu ke atas bertambah antara 120 hingga 160 dpm.

Jika denyut jantung hanya berjumlah kurang dari 90 dpm pada usia kehamilan antara 5 hingga 8 minggu, maka kondisi tersebut memiliki risiko tinggi terjadinya keguguran. Sang ibu harus mengonsumsi makanan yang bergizi sehingga pemenuhan kebutuhan nutrisi janin dapat tercukupi.

Untuk cara penggunaan fetal doppler ini sangat mudah. Tekan tombol power pada fetal doppler, oleskan gel pada probe, kemudian tempelkan probe ke perut ibu hamil pada posisi punggung janin. Geser probe hingga menemukan posisi yang pas hingga detak jantung terdeteksi. Setelah terdeteksi, naikkan volume agar detak jantung terdengar lebih jelas. Fetal doppler biasanya dilengkapi oleh layar LCD untuk memberi informasi detak jantung bayi.

Dengan penggunaan yang sangat mudah, ibu hamil dianjurkan untuk memiliki fetal doppler agar mampu memantau kesehatan janin setiap harinya. Beragam jenis fetal doppler tersedia di JakartaNotebook dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang tak main-main.