5 Penyakit Kulit yang Harus Diwaspadai Saat Musim Hujan

Waspada! Musim hujan dapat menimbulkan dan meningkatkan penyakit kulit, seperti psoriasis, kutu air, kadas atau kurap, eksem, dan biang keringat.

5 Penyakit Kulit yang Harus Diwaspadai Saat Musim Hujan
Image source: Freepik/freepik

Apa saja yang sudah kamu persiapkan jelang masuknya musim penghujan? Selain memperhatikan sanitasi dan perlengkapan menghadapi hujan, ada satu hal yang tidak boleh kamu lewatkan yaitu menjaga kesehatan kulit.

Penyakit kulit pada musim hujan disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari tingkat kelembapan udara yang meningkat, suhu yang lebih rendah, jamur, spora, dan lain sebagainya. Tingkat kelembapan udara tinggi memicu sekresi minyak berlebih membuat kulit gatal. Sedangkan bakteri dan jamur menimbulkan kerusakan pada kulit.

Penyakit kulit Saat Musim Hujan

Berikut beberapa penyakit kulit yang muncul saat musim hujan dan perlu kamu waspadai, serta cara mengatasinya.

1. Psoriasis

Psoriasis
Image source: Freepik/freepik

Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang bisa memburuk selama musim hujan atau cuaca dingin. Penyakit ini ditandai dengan kulit yang menebal, ruam merah, kulit kering, bersisik putih keperakan, dan mudah terkelupas.

Psoriasis biasanya muncul di lutut, kulit kepala dan wajah, punggung bawah, telapak tangan, telapak kaki. Bahkan psoriasis bisa muncul di area lain seperti kuku jari tangan dan kuku kaki, mulut dan bibir, kelopak mata, atau telinga.

Untuk mengatasinya, pastikan kamu menjaga kulit terhidrasi dengan baik dan hindari stres, yang dapat memperburuk gejala psoriasis.

2. Kadas/Kurap

Kadas atau kurap adalah salah satu penyakit kulit yang muncul saat musim hujan. Penyakit kulit ini biasanya disebabkan oleh infeksi jamur yang disebut dermatofit, yang menginfeksi lapisan atas kulit, kuku, atau rambut.

Gejala kudis/kurap bisa beragam, tergantung lokasi infeksi. Beberapa gejala umum yang bisa muncul seperti ruam merah dan gatal pada kulit, penebalan kulit yang terinfeksi, muncul bercak-bercak bulat atau oval di kulit, perubahan warna pada kulit seperti kulit yang lebih di terang di tengah bercak, hingga ruam lepuh atau mengelupas.

Untuk mengatasinya, kamu diharuskan menjaga kebersihan kulit dan tubuh dengan mandi secara teratur. Jangan berbagi alat mandi dengan orang lain, segera konsultasikan dengan dokter atau dermatologi.

3. Kutu Air

Kutu Air
Image source: Halodoc

Kutu air, juga dikenal sebagai impetigo adalah salah satu penyakit kulit yang dapat muncul selama musim hujan. Kutu air ditandai dengan munculnya rumah kemerahan yang lembap dan gatal di antara ibu jari atau jempol kaki.

Kutu air lebih sering terjadi pada anak-anak, tetapi orang dewasa juga dapat terjangkit. Kondisi ini disebabkan oleh kelembapan pada kaki yang meningkat akibat keringat, sepatu yang basah dan tertutup, atau tidak menggunakan alas kaki di tempat umum terlebih saat terkena genangan air hujan.

Untuk mengatasinya, disarankan untuk mencuci kaki dengan sabun dan air hangat jika kaki berkeringat atau terkena genangan air hujan. Setelahnya, keringkan seluruh bagian kaki. Gunakan kaos kaki dan sepatu yang bersih serta ganti kaos kaki minimal 1 kali setiap hari.

4. Biang Keringat

Penyakit kulit terakhir yang muncul saat musim hujan adalah biang keringat. Gejala biang keringat umumnya berupa ruam kemerahan pada kulit seperti jerawat dan timbulnya rasa gatal.

Biang keringat terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat, menyebabkan peradangan dan ruam kecil. Penyakit ini biasanya terjadi pada musim kemarau, tapi ada juga sebagian orang yang mengalaminya saat musim hujan akibat kelembapan yang meningkat.

Untuk mencegah dan mengatasi biang keringat, kamu disarankan untuk mandi secara teratur dengan air hangat dan sabun yang lembut, hindari berpakaian yang terlalu ketat, pastikan untuk menjaga kulit tetap kering.

5. Eksem

 Eksem
Image source: Freepik/onlyyougj

Eksem, eksim, atau dermatitis atopik adalah penyakit kulit yang bersifat kronis, ditandai dengan kulit kering, bersisik, dan gatal-gatal. Selain karena faktor genetik, eksem dapat terjadi karena reaksi alergi, perubahan kelembapan dan suhu, serta paparan bahan iritatif.

Pada kasus berat, eksem dapat berkembang menjadi infeksi kulit sekunder sehingga menimbulkan sensasi nyeri dan bengkak.

Untuk mengatasi eksem selama musim hujan, disarankan untuk mandi dengan air hangat dan sabun lembut. Setelah mandi, segera oleskan pelembap ke seluruh tubuh. Hindari mandi terlalu lama atau sering, kenakan pakaian yang agak longgar. Jika mungkin gunakan alat penghilang alergen di rumah, seperti air purifier.

Selama musim hujan, menjaga kebersihan pribadi dan menjaga kulit tetap terhidrasi sangat penting untuk mencegah dan mengurangi masalah kulit. Jika kamu mengalami gejala yang tidak kunjung membaik atau memburuk, segera berkonsultasi dengan dokter atau dermatologi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.


Sumber:

WebMD. Eczema and the Weather. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/eczema/eczema-weather-tips

HealthShots. Not every skin infection is eczema! Here are 5 other conditions. https://www.healthshots.com/beauty/skin-care/5-monsoon-skin-infections-which-may-look-like-eczema-but-arent/

SCI International Hospital. How does Monsoon Affect Your Skin? Common Skin Problems During Monsoon?. https://scihospital.com/blog/how-does-monsoon-affect-your-skin-common-skin-problems-during-monsoon