Ini Perbedaan El Nino dan La Nina, Jangan sampai keliru!
Kedua fenomena cuaca ini memang terdengar seperti nama anak kembar yang memiliki kesamaan. Agar tidak keliru lagi, yuk, simak perbedaan, proses, hingga ciri-ciri El Nino dan La Nina berikut!
Apa kamu merasa akhir-akhir ini cuaca sering berubah tidak menentu? Di pagi hingga siang hari, matahari terasa ada dua, sedangkan di sore hingga malam hari, matahari malah mengumpat di balik awan dan tidak jarang disertai angin kencang.
Cuaca yang tidak menentu ini pun menimbulkan kebingungan. Padahal di Indonesia, normalnya bulan September ini sudah mulai memasuki musim hujan. Lalu, kenapa musim kemarau masih betah berada di Indonesia?
Ternyata fenomena perubahan cuaca ini merupakan ulah dari El Nino dan La Nina. Bukan, dua istilah ini bukanlah nama saudara kembar kakak beradik. Lantas, apakah yang dimaksud dengan El Nino dan La Nina?
Yuk, duduk dan simak penjelasan berikut sampai akhir, ya!
Kenalan dengan El Nino dan La Nina
Serupa tapi tak sama, itulah gambaran dari El Nino dan La Nina. Keduanya memang merupakan fenomena berubahnya suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik, tetapi mereka tetap berbeda.
El Nino adalah peristiwa meningkatnya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik di bagian timur. Hal tersebut menyebabkan air permukaan laut yang lebih hangat (disebut sebagai kolam panas) bergeser dari bagian barat Samudra Pasifik (dekat Papua, Indonesia) ke arah timur (dekat Peru, Amerika Selatan).
Kebalikan dari fenomena ini, La Nina adalah peristiwa menurunnya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik bagian timur. Sehingga, kolam panas bergeser dari bagian timur Samudra Pasifik (dekat Peru) ke arah barat (dekat Papua). Saat peristiwa ini terjadi, suhu di Samudra Pasifik bagian barat meningkat.
Bagaimana El Nino dan La Nina Terjadi?
El Nino menyebabkan suhu udara di bagian barat (dekat Papua) menjadi rendah dan tekanan udara menjadi tinggi. Sesuai dengan prinsip angin, saat peristiwa ini terjadi, angin pasat bergerak dari dekat Papua (bertekanan udara tinggi) menuju ke Peru (bertekanan udara rendah).
Angin pasat tersebut bergerak membawa uap air. Nantinya, uap air ini akan berkumpul menjadi awan di atas kolam panas dekat Peru sehingga membuat terjadinya musim penghujan di wilayah Peru dan sekitarnya.
Sementara itu, La Nina menyebabkan suhu udara di bagian barat (dekat Papua) menjadi tinggi dan tekanan udara menjadi rendah. Saat La Nina terjadi, angin pasat bergerak dari dekat Peru (bertekanan udara tinggi) menuju ke dekat Papua (bertekanan udara rendah).
Uap air yang dibawa angin pasat ini akan membentuk awan di atas wilayah kolam panas dekat Papua. Dengan demikian, La Nina memicu terjadinya tingginya curah hujan di Indonesia.
Ciri-Ciri El Nino dan La Nina
Walaupun sama-sama merupakan fenomena perubahan cuaca, tetapi keduanya tetap memiliki karakteristik yang berbeda, antara lain:
1. El Nino
Beberapa karakter atau ciri yang bisa kamu rasakan saat El Nino terjadi, diantaranya:
- Peningkatan suhu air laut
- Angin pasat bergerak dari arah barat (Papua) ke timur (Amerika Selatan)
- Rendahnya curah hujan di dekat Papua (Indonesia)
- Tingginya curah hujan di dekat Peru (Amerika Selatan)
- Musim kemarau yang lebih panjang di Indonesia.
2. La Nina
Sama seperti fenomena alam lain, La Nina juga memiliki beberap karakter atau ciri yang bisa kamu rasakan saat berlangsung, seperti:
- Penurunan suhu air laut
- Angin pasat bergerak dari arah timur (Amerika Selatan) ke barat (Papua) dengan lebih kencang
- Tingginya curah hujan di dekat Papua (Indonesia)
- Rendahnya curah hujan di dekat Peru (Amerika Selatan)
- Musim hujan yang lebih panjang di Indonesia
Berdasarkan penjelasan di atas, perbedaan kedua fenomena cuaca ini terletak pada suhu permukaan air laut. Di Indonesia sendiri, El Nino identik dengan musim kemarau, sedangkan La Nina identik dengan musim hujan.
Kedua fenomena ini memiliki dampak yang signifikan pada pola cuaca global yang juga dapat memengaruhi ekonomi, pertanian, dan lingkungan di berbagai belahan dunia.
Jangan lupa bekali diri dengan berbagai peralatan untuk menghadapi El Nino dan La Nina, seperti payung UV, kipas mini, jas hujan, cover sepatu, dan banyak lainnya dari JakartaNotebook.