Setelah Libur Panjang Terbitlah Post Holiday Blues

Usia libur, sebagian orang akan merasa depresi dan mengalami penurunan suasana hati (mood), gejala ini disebut dengan post-holiday blues.

Setelah Libur Panjang Terbitlah Post Holiday Blues
Image Source: Freepik
Libur t'lah tiba
Libur t'lah tiba
Hore! Hore! Hore! (Hore!)

Libur t'lah tiba
Libur t'lah tiba
Hatiku gembira~~~

Musim libur adalah waktu yang sangat menyenangkan bagi setiap orang. Pada waktu ini banyak orang memanfaatkan waktu untuk pergi berlibur ke tempat-tempat yang ingin dikunjungi. Tujuan pergi berlibur adalah untuk melepas stres, memulihkan energi, dan meningkatkan kembali semangat.

Melansir dari situs Kementerian Kesehatan, kegiatan berlibur itu penting untuk kualitas hidup mulai dari memelihara kebugaran tubuh, memberi tenaga dan semangat kerja baru, memberikan kualitas istirahat lebih baik, hidup lebih bahagia, dan pastinya membuat kamu jadi tampak awet muda.

Namun, semangat itu luntur saat waktu libur telah usai. Sebagian orang akan merasa tidak bahagia dan tidak bersemangat, karena akhirnya harus kembali ke rutinitas sehari-hari seperti bertemu dengan kemacetan, bisingnya suara klakson kendaraan yang saling bersahutan, atau pekerjaan yang menumpuk.

Tahukah kamu kondisi di mana tidak siapnya kamu kembali ke realitas kehidupan usia liburan disebut dengan post-holiday blues atau post-holiday syndrome? Post-holiday blues merupakan sindrom di mana otak masih belum menerima hilangnya hal-hal yang menyenangkan selama liburan.

Image Source: Freepik

Mereka yang mengalami post-holiday blues akan merasa depresi dan mengalami penurunan suasana hati (mood) saat liburan berakhir. Ada perasaan jangka pendek yang dialami individu setelah liburan, termasuk kesedihan, kesepian, kelelahan, kekecewaan, tekanan mental dan takut akan hal yang akan dihadapi kedepannya.

Depresi akibat hal ini biasanya berlangsung dalam hitungan hari, tetapi ada juga yang mengalaminya dalam waktu lama hingga membutuhkan bantuan ahli. Apabila kamu merasa muncul perasaan seperti yang disebutkan di atas, bisa jadi kamu sedang menderita sindrom post-holiday blues.

Terdapat ciri-ciri umum dari post-holiday blues yang harus kamu ketahui:

  • Mengalami insomnia
  • Tubuh terasa lemas
  • Suasana hati menjadi buruk
  • Kehilangan motivasi dan fokus
  • Merasa sedih saat liburan berakhir
  • Mudah marah dan cemas
  • Merasa kosong dan lelah

Lalu bagaimana cara mencegah post-holiday blues?

Jika kamu mengalami kesedihan pasca liburan atau ingin mencegah terjadinya post-holiday blues, maka lakukan beberapa cara berikut:

1. Beristirahat Setelah Liburan

Image Source: Pexels

Perayaan kegiatan hingga larut malam, konsumsi makanan manis, dan daftar tugas yang panjang sering kali diabaikan selama musim liburan hingga berujung kamu tidak memiliki cukup waktu untuk beristirahat. Oleh karena itu, dianjurkan untuk pulang ke rumah 1 atau 2 hari sebelum kembali beraktivitas.

Tidur berkualitas, olahraga teratur, dan diet padat nutrisi - landasan gaya hidup sehat ini direkomendasikan oleh para ahli untuk meningkatkan suasana hati dan mengelola gejala depresi.

Tubuh yang fit dan emosi yang telah tertata akan membuat kamu siap menghadapi segala rutinitas yang amat sangat padat.

2. Jadwalkan Kegiatan

Image Source: Pexels

Melansir dari health.com, orang mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kesedihan pasca liburan jika sesuatu yang mereka harapkan tidak dapat dimiliki setelah liburan.

Merencanakan sesuatu sebelumnya, baik itu besar atau kecil ternyata dapat membantu kamu mempertahankan momen yang menggembirakan usia musim liburan.

Memiliki jadwal yang telah diatur sebelumnya membantu kamu untuk bertanggung jawab dan melakukan hal-hal yang pada akhirnya membuat dirimu merasa lebih baik.

3. Dokumentasikan Momen Liburan

Image Source: Pexels


Jangan lupa untuk mendokumentasikan kegiatan berlibur dalam bentuk foto, video, maupun jurnal yang bisa membantu kamu mengingat hal-hal menyenangkan selama liburan.

***

Post-holiday blues merupakan hal normal yang bisa terjadi pada siapa saja. Namun, jika gejalanya berlangsung lama dan tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Jadi apakah kamu mengalami post-holiday blues setelah liburan?