Catat! Tata Cara Haji yang Benar dari Awal Sampai Akhir
Jika kamu berkesempatan menunaikan ibadah haji, artikel tata cara haji ini bisa menjadi panduan kamu saat menunaikan ibadah di tanah suci.
Ibadah haji merupakan rukun Islam ke lima yang wajib dilakukan untuk orang-orang yang mampu menjalankannya. Ibadah haji dilakukan di kota suci Mekkah dan sekitarnya pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah.
Ibadah haji memiliki rangkaian atau tata cara haji yang wajib dikethaui. Mengetahui tata cara haji penting untuk memastikan keabsahan dan keberkahan ibadah. Dengan mengikuti tata cara yang benar, seseorang dapat memastikan bahwa ibadah haji yang dilakukan diterima oleh Allah SWT.
Jika kamu memiliki kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji namun belum mengetahui tentang tata cara ibadah haji, simak dan catat tata cara haji di bawah ini.
Tata Cara Ibadah Haji yang Benar
Berikut ini adalah tata cara haji yang bisa kamu ikuti ketika melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
1. Melakukan Ihram
Melakukan ihram pada saat ibadah haji adalah tata cara haji yang pertama. Ihram adalah keadaan khusus yang dijalankan oleh jamaah haji dengan mematuhi serangkaian aturan dan larangan tertentu.
Adapun, saat ihram jemaah haji dianjurkan untuk mandi atau wudhu, menggunakan baju ihram, memotong kuku, menjalankan shalat sunnah ihram, membaca niat, dan berangkat ke Arafah dengan mengucap talbiyah.
Niat ihram dilakukan dengan menyatakan secara tegas niat untuk melaksanakan ibadah haji. Niat ini harus dilakukan sebelum memasuki miqat atau batas tempat yang telah ditetapkan oleh syariat sebagai tempat memulai ihram. Setelah niat, jamaah haji atau umrah akan memasuki keadaan ihram dengan mengucapkan talbiyah.
2. Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah merupakah tata cara haji yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu pada hari Arafah. Arafah adalah dataran luas di luar kota Makkah yang menjadi tempat berkumpulnya jamaah haji pada hari tersebut. Kegiatan wukuf di Arafah dimulai dari waktu Dzuhur hingga matahari terbenam.
Saat wukuf di Arafah, jemaah haji menghabiskan waktu dengan dzikir, berdoa, membaca Al-Qur'an, atau bertaubat dan memperbanyak istighfar atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Memohon ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan saat wukuf merupakan momen yang tepat karena Rasulullah SAW bersabda bahwa wukuf di Arafah merupakan hari di mana Allah SWT mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang berada di sana dengan tulus ikhlas.
3. Menginap di Muzdalifah
Muzdalifah adalah daerah yang terletak antara Arafah dan Mina, yang merupakan tempat di mana jamaah haji menghabiskan malam setelah melakukan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Selama menginap di Muzdalifah, jamaah haji melakukan beberapa aktivitas, antara lain mengumpulkan kerikil yang nantinya akan digunakan untuk melempar jumrah di Mina, melaksanakan shalat dan dzikir sepanjang malam di Muzdalifah, dan istirahat sejenak sebelum melanjutkan ibadah di hari berikutnya.
4. Lempar Jumrah
Tata cara haji yang selanjutnya adalah lempar jumrah. Lempar jumrah merupakan kegiatan melempar 7 kerikil ke sebuah tugu batu pada tanggal 10 Zulhijah saat siang hari. Batu kerikil yang dilemparkan adalah kerikil yang sebelumnya sudah dikumpulkan saat menginap di Muzdalifah.
Saat prosesi lempar jumrah, jemaah diwajibkan melempar kerikil secara satu per satu dan tidak diperbolehkan untuk melempar semua kerikil secara bersamaan. Setelah melempar, jamaah haji dianjurkan untuk berdoa dan memperbanyak istighfar.
5. Tahallul
Tahallul adalah proses pemotongan atau mencukur rambut kepala yang dilakukan oleh jamaah haji setelah menyelesaikan ibadah haji di Mekah. Tahallul dilakukan dengan memotong sekurangnya 3 helai rambut.
Tahallul merupakan salah satu dari rukun haji yang dilakukan pada hari Tasyriq, yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah atau setelah melempar jumrah di Mina. Tindakan ini menandai berakhirnya masa ihram bagi jamaah haji. Tahallul juga diikuti dengan melakukan sa'i antara Safa dan Marwah sebagai penyelesaian dari ibadah haji.
6. Menginap di Mina
Setelah melempar jumrah dan melakukan tahallul, tata cara haji selanjutnya adalah menginap di Mina yang dimulai pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah yang berlangsung hingga tengah malam pada tanggal 14 Dzulhijjah. Jemaah bisa memperbanyak ibadah dan dzikir saat melakukan tata cara haji yang satu ini.
7. Tawaf Wada
Tata cara haji yang terakhir adalah tawaf wada. Tawaf wada adalah tawaf perpisahan yang dilakukan oleh jamaah haji sebelum meninggalkan Kota Mekkah setelah menyelesaikan ibadah haji. Tawaf ini merupakan bagian dari rukun haji yang disunnahkan (dianjurkan) dan merupakan satu-satunya tawaf yang dilakukan di luar waktu-waktu ibadah haji yang lain. Tawaf Wada dilakukan setelah melaksanakan semua tata cara haji, termasuk melempar jumrah di Mina dan melakukan tahallul (mencukur atau memendekkan rambut).
Tawaf wada dilakukan dengan cara yang serupa dengan tawaf-tawaf lainnya di sekitar Ka'bah, yaitu dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali secara berlawanan arah jarum jam. Tawaf wada merupakan kesempatan terakhir bagi jamaah haji untuk berada di dekat Ka'bah sebelum meninggalkan Mekah
Nah, itu dia tadi tata cara haji yang lengkap dari awal sampai akhir. Mengikuti tata cara haji dengan runtut dari awal hingga akhir sangat penting karena ibadah haji merupakan perintah langsung dari Allah SWT kepada umat Islam yang mampu. Dengan melaksanakan haji sesuai tata cara yang ditentukan, menunjukkan ketaatan dan kepatuhanmu kepada perintah Allah.