5 Vaksin Sebelum Menikah yang Wajib untuk Calon Pengantin
Untuk melindungi diri dan orang tersayang dari berbagai penyakit menular, pastikan kamu dan pasangan menerima vaksin sebelum menikah berikut.
Menikah adalah salah satu momen penting dalam kehidupan seseorang, yang tidak hanya melibatkan persiapan mental, tetapi juga kesehatan fisik. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan calon pengantin sebelum menikah adalah melakukan vaksinasi.
Tahukah kamu? Vaksinasi sebelum menikah memiliki beberapa manfaat, yaitu untuk melindungi pasangan dari penyakit yang bisa memengaruhi keturunan, serta untuk mencegah penularan penyakit kepada anak-anak yang mungkin mereka miliki nanti.
Oleh karena itu, sangatlah penting memahami dan melakukan vaksinasi ini untuk memastikan kesehatan keluarga yang akan dibentuk. Kebijakan ini juga merupakan bagian dari upaya preventif yang lebih luas dalam bidang kesehatan masyarakat.
Jenis Vaksin Sebelum Menikah
Melakukan vaksinasi sebelum menikah sangatlah penting sebab kamu dan pasangan akan berhubungan intim secara rutin setelah sah nantinya. Terdapat 5 jenis vaksin sebelum menikah yang kamu dan pasangan wajib terima. Simak uraiannya berikut.
1. HPV (Human Papillomavirus)
HPV adalah virus yang bisa menyebabkan berbagai jenis kanker seperti kanker serviks, kanker anus, kanker penis, dan kutil kelamin. Virus HPV menular melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui hubungan intim atau aktivitas seks lainnya.
Oleh karena itu, vaksin HPV menjadi salah satu vaksin yang sangat penting untuk diterima sebelum menikah, baik untuk perempuan maupun laki-laki. Vaksin ini paling efektif jika diberikan sebelum terpapar virus, yaitu sebelum adanya aktivitas seksual.
Tidak heran jika anak-anak yang telah mencapai usia 11 atau 12 tahun disarankan untuk menerima vaksin ini. Namun, jangan khawatir, tentu saja vaksinasi masih tetap bisa diberikan oleh orang dewasa muda yang belum pernah divaksinasi.
Regimen vaksinasi HPV biasanya terdiri dari dua atau tiga dosis, tergantung pada usia individu saat menerima dosis pertama, yaitu:
- Usia 9–14 tahun: Dua dosis dengan jarak 6–12 bulan.
- Usia 15–26 tahun: Tiga dosis dengan jadwal 0, 1–2 bulan, dan 6 bulan.
2. Vaksin Hepatitis B
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang organ hati dan bisa menyebabkan penyakit yang kronis. Penularan Hepatitis B bisa terjadi melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, termasuk hubungan intim.
Selain itu, hepatitis B juga bisa ditularkan dari ibu kepada bayi saat melahirkan. Berbahaya sekali bukan? Oleh karena itu, penting sekali menerima vaksin ini sebelum menikah, terutama untuk pasangan yang berencana ingin memiliki momongan.
Vaksin Hepatitis B biasanya diberikan dalam tiga dosis. Dosis pertama diberikan pada waktu yang telah ditentukan. Setelah satu bulan, kamu harus menerima dosis kedua. Sementara itu, dosis ketiga diberikan enam bulan setelah menerima dosis pertama.
3. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) dan TT (Tetanus Toxoid)
Vaksin DPT berfungsi untuk melindungi dari tiga penyakit yang disebabkan oleh bakteri tetanus, difteri, dan pertusis (batuk rejan), yang bisa mengarah ke komplikasi serius terutama pada bayi yang belum cukup umur untuk menerima vaksin lengkap.
Bagi wanita yang berencana untuk hamil atau yang sedang hamil, kamu wajib menerima vaksin DPT karena vaksin ini secara tidak langsung akan memberikan perlindungan pada bayimu selama beberapa bulan pertama kehidupan.
Dosis yang diberikan adalah satu dosis tunggal. Pemberian vaksin DPT disarankan dilakukan pada setiap kehamilan, idealnya pada usia kehamilan 27–36 minggu. Setelah mendapatkan vaksin ini, orang dewasa harus menerima booster setiap 10 tahun.
4. Vaksin Cacar Air (Varisela)
Berikutnya adalah vaksin cacar air. Penyakit cacar air sangatlah menular dan biasanya menyerang anak-anak. Namun, orang dewasa yang tidak pernah terkena cacar air atau belum pernah divaksinasi juga memiliki risiko tinggi untuk tertular cacar air.
Bagi wanita hamil, terinfeksi cacar air dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi atau penyakit serius pada bayi baru lahir. Oleh karena itu, vaksinasi cacar air sebelum menikah dan merencanakan kehamilan sangat penting untuk melindungi si bayi.
Tahukah kamu? Selain untuk melindungi diri dari penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster, vaksin satu ini juga mampu mengurangi risiko komplikasi serius seperti pneumonia, infeksi bakteri sekunder pada kulit, dan ensefalitis (radang otak).
Vaksin cacar air diberikan dalam dua dosis. Dosis pertama diberikan pada usia 12–15 bulan, selanjutnya dosis kedua diberikan pada usia 4–6 tahun. Untuk orang dewasa yang belum pernah menerima vaksin cacar air atau belum pernah menderita penyakit ini, harus menerima dua dosis vaksin juga dengan jarak 4–8 minggu antara dosis.
5. Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Mendapatkan vaksin MMR sebelum menikah sangat penting untuk membantu mencegah 3 penyakit menular yang bisa menyebabkan kompilkasi serius pada orang dewasa dan wanita hamil, yaitu campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella.
Ibu hamil yang mengalami salah satu penyakit tersebut sangat berisiko mengalami keguguran atau cacat lahir pada bayi. Vaksin MMR harus diberikan sebelum merencanakan kehamilan, minimal 4 bulan karena vaksin ini berbahaya untuk janin.
Untuk orang dewasa yang belum pernah divaksinasi, terutama untuk wanita yang ingin segera merencanakan program kehamilan setelah menikah, kamu harus menerima dua dosis vaksin ini dengan jarak minimal satu bulan antara kedua dosis.
Itulah beberapa vaksin sebelum menikah yang wajib diterima oleh calon pengantin. Mempersiapkan diri dengan vaksinasi sebelum menikah tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga, memastikan kesehatan pasangan dan anak di masa depan.