Power inverter ini mampu menyuplai arus listrik yang dibutuhkan peralatan listrik karena menggunakan gelombang sinus. Jenis yang diadopsi adalah pure sine wave (sinus murni) dengan bentuk gelombang yang halus dan ideal, mirip seperti gelombang listrik di rumah.

Karena arus dari aki mobil berjenis DC, Anda mungkin kesulitan mengisi daya perangkat elektronik saat di perjalanan. Itulah sebabnya Anda membutuhkan power inverter yang akan mengubah arus DC menjadi AC seperti yang dibutuhkan perangkat Anda. Daya suplainya bahkan mencapai 1000 W (konstan 500 W) yang cocok untuk menyalakan berbagai perangkat.

Untuk memastikan kelancaran penggunaan, Anda harus memantau besaran arus DC dan AC yang digunakan. Tak perlu bingung karena power inverter ini telah dibekali dengan layar LED di salah satu sisinya. Layar tersebut akan menampilkan besaran tegangan yang sedang berjalan dengan jelas.

Anda bisa menggunakan inverter ini di mana saja asal tersambung ke aki kendaraan bertegangan 12 V. Tidak hanya di perjalanan, Anda juga bisa mengandalkannya sebagai penyuplai listrik saat terjadi pemadaman di rumah sehingga Anda pun bisa melanjutkan penggunaan perangkat elektronik.

Sebagai perangkat kelistrikan, sudah pasti inverter ini dibekali proteksi beban berlebih, tegangan rendah, hingga tegangan tinggi. Muatan berlebih dapat dicegah karena inverter memiliki sistem mati otomatis. Inverter daya ini juga memiliki sistem kipas pendingin agar tidak terlalu panas saat digunakan sekaligus mencegah risiko kebakaran.

Terdapat 2 jenis inverter yang bisa Anda temukan di pasaran, yakni pure sine wave dan modified sine wave. Untuk membantu Anda memilih jenis inverter yang tepat sesuai spesifikasinya, Anda bisa menyimak panduan berikut:

Inverter pure sine wave bisa digunakan untuk peralatan listrik dengan sistem beban resistif maupun induktif. Berbeda dengan inverter modified sine wave yang hanya bisa digunakan untuk peralatan listrik beban resistif saja. 

• Peralatan beban resistif (Mencakup elemen pemanas): Smartphone, komputer, televisi, lampu pijar, speaker, teko, video player, rice cooker, dan sejenisnya.
• Peralatan beban induktif (Terdapat komponen motor): Kompresor, bor listrik, kulkas, pompa air, kipas, blender, mesin cuci, AC, relay, dan sejenisnya.

Khusus peralatan listrik beban induktif, Anda perlu memastikan besaran daya awal (saat dinyalakan) dan daya nominalnya (saat beroperasi). Hal ini karena peralatan listrik beban induktif memiliki daya yang lebih besar saat dinyalakan ketimbang kondisi normalnya saat beroperasi.

Setelah mengetahui daya awal dan nominal peralatan listrik Anda, sesuaikan dengan spesifikasi daya puncak dan daya nominal yang dapat ditanggung inverter.

• Daya Puncak: Besaran daya yang dapat ditanggung oleh inverter pada saat peralatan listrik dinyalakan (start-up).
• Daya Nominal: Besaran daya yang dapat dihasilkan oleh inverter dalam kondisi normal (saat beroperasi) dan dapat bekerja secara berkelanjutan.

Agar inverter bekerja dengan baik, Anda dianjurkan untuk memilih inverter dengan kapasitas 20-30% lebih besar dari daya puncak dan nominal yang dibutuhkan oleh peralatan listrik Anda.

Secara umum, perlindungan beban berlebih berlaku pada kisaran kurang dari 100 W melebihi daya nominal. Jika lebih dari 5000 W dari daya nominal, maka ada risiko merusak perangkat. Itulah sebabnya Anda harus memastikan berapa daya yang dibutuhkan peralatan listrik agar tidak melebihi daya puncak dan daya nominal yang sanggup ditanggung inverter.